Kisah Putu Sudiartana: Senin Bukber KPK-Komisi III DPR, Selasa Ditangkap

Putu Sudiartana bersama Ketua KPK Agus Rahadjo
Putu Sudiartana bersama Ketua KPK Agus Rahadjo. (Vivanews)
Politikus Partai Demokrat I Putu Sudiartana tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa malam kemarin. Ia adalah anggota Komisi III DPR pertama yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Sehari sebelum terkena OTT oleh komisi antirasuah, Putu bersama pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI menghadiri acara buka bersama yang digelar KPK. Rombongan Komisi III DPR berturut-turut tiba di gedung KPK, jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan pada Senin (27/6/2016) pukul 16.40 WIB.

Anggota Komisi III yang pertama kali hadir adalah Aziz Syamsuddin. Politisi Golkar ini datang sendiri sekitar 16.40 WIB dengan sedan pribadinya. Selang 20 menit kemudian, rombongan Komisi III datang menggunakan bus DPR RI.

Buka bersama pimpinan KPK dengan pimpinan Komisi III DPR, Senin (27/6/2016). (Foto: Dokumentasi KPK).

Di dalamnya ada sekitar 15 orang yang ikut dalam rombongan termasuk Ketua Komisi III Bambang Soesatyo. Ada juga Putu Sudiartana. Rombongan kemudian memuju ke lantai III gedung KPK, tempat digelarnya acara buka bersama.

Semua pimpinan KPK yakni Ketua Agus Rahardjo dan keempat wakilnya; Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif hadir dalam buka bersama anggota Komisi III DPR tersebut.

Pimpinan KPK dan Pimpinan Komisi III DPR duduk melingkari satu meja bundar. Meski dipisahkan oleh tempat duduk, namun suasana buka bersama anggota dan pimpinan Komisi III DPR bersama pimpinan KPK berlangsung dalam suasana cari dan penuh keakraban.

Anggota Komisi III bisa ikut nimbrung ke meja tempat pimpinan duduk. Begitu juga sebaliknya. "Suasana akrab dan cair penuh canda tawa," kata Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo ketika dihubungi detikcom, Rabu (29/6/2016).

Ketua KPK Agus Rahardjo dan Ketua Komisi III DPR bergantian memberi kata sambutan. Saat sesi doa, sempat keluar celetukan dari salah anggota Komisi III agar doa dipimpin oleh Putu Sudiartana. Tentu celetukan ini tak serius, melainkan hanya canda yang akhirnya memancing tawa peserta buka bersama.

Maklum di kalangan anggota Komisi III DPR, Putu adalah sosok politisi yang penuh canda dan humoris. "Pokoknya kalau nggak ada Putu nggak ramai. Putu adalah sahabat yang baik dan humoris," kata Bambang.

Syahdan, buka bersama anggota dan pimpinan Komisi III DPR bersama KPK berakhir pada sekitar pukul 19.00 WIB menjelang salat Tarawih. Satu persatu anggota Komisi III DPR meninggalkan gedung KPK, termasuk Putu Sudiarta.

Namun sehari setelah buka bersama itu, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Putu Sudiarta. "Kami semua di komisi III sedih dan prihatin," kata Bambang.

Anggota komisi III DPR Jazilul Fawaid yang hadir dalam acara itu mengatakan pimpinan komisi III dan KPK memberi sambutan dalam acara yang berlangsung santai itu. "Di forum kemarin tidak ada yang substantif, hanya kira-kira saling menasihati, mengingatkan pada fungsi dan tugas masing-masing untuk kebaikan bangsa," cerita Jazilul.

Bahkan, bahasan yang mengemuka dalam sambutan adalah soal dana parpol. KPK setuju parpol dibiayai negara sebagai salah satu upaya memperbaiki pilar demokrasi. Anggota komisi III juga menyambut baik gagasan lama itu.

Usai sesi sambutan, Jazilul diminta untuk memberikan ceramah singkat atau kuliah tujuh menit (kultum) dalam forum itu. Dalam kultumnya, politisi PKB itu bicara soal tugas agar saling menasihati dan mengingatkan antar sesama karena tidak ada manusia yang sempurna.

"Nggak ada sinyal-sinyal (akan ada penangkapan). Memang soal buka ya buka, hukum ya hukum," kata Jazilul.

Putu Sudiartana yang duduk berbaur di acara itu, disebut Jazilul tak merasa akan ada yang ganjil esok harinya usai buka bersama itu. Begitu juga pimpinan KPK dalam forum itu bersikap biasa saja, meski tahu orang yang akan ditangkap ada di forum.

Putu bahkan sempat berfoto berdua dengan ketua KPK. Usai buka puasa bersama, acara pun selesai. DPR kembali dengan bus yang membawa mereka ke gedung DPR, dan pimpinan KPK melanjutkan tugasnya.

Namun tak dinyana, esok harinya Putu Sudiartana ditangkap oleh penyidik KPK. "Memang urusan kemitraan beda dengan urusan penegakan. Apapun yang dilakukan KPK kita berikan dukungan, tapi jangan menghalangi hubungan silaturahmi," ujar Jazilul.

Baca juga: Mengenal I Putu Sudiartana, Anggota DPR yang Ditangkap KPK

"Kita tetap hormati apa yang dilakukan KPK, dan kepada teman (Putu), kita prihatin juga. Apalagi di bulan Ramadan, tapi nggak ada halangan di bulan Ramadan, kalau salah ditindak," imbuhnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari KPK soal kasus yang menjerat Putu. Ketua KPK Agus Rahardjo belum bersedia menjelaskan detail kasus yang menjerat Putu. Adapun Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif menjanjikan akan menjelaskan secara detail proses penangkapan Putu pada Rabu sore nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pamer Foto Saat Jadi DJ, Puting Payudara Amel Alvi Mengintip

Putri Wulan Guritno, Shaloom Razade Pamer Foto Berbikini, Netizen Terkejut

Jokowi: Husni Kamil, Sosok yang Sangat Sederhana dan Berintegritas